Senin, 29 Februari 2016

ASPEK BUDIDAYA KUNCEN FARM


Perkandangan dan Peralatan

          Sistem pemeliharaan ternak yang dilakukan anggota PKT. Kunchen Farm memakai sistem pemeliharaan intensif yang dipelihara di dalam kandang panggung dengan ketinggian 0,75 m dari tanah. Bangunan kandang yang dimiliki diantaranya terdiri dari 1 (satu) kandang showroom untuk penjualan kambing yang siap jual dengan luasan kurang lebih 4x6 m dan kapasitas 40-50 ekor/unit. Selain itu terdapat 3 (tiga) kandang komunal untuk penggemukkan, pembibitan, dan kandang kambing perah dengan luasan kurang lebih 4x12 m serta luas kandang per 1 unit panjang 1,5 m, lebar 1,5m, dan tinggi kandang 2 m.  Lokasi kandang terletak di beberapa tempat dan berjarak kurang lebih 20-30 m² dari pemukiman. Ketersediaan air yang ada di lokasi kandang cukup dipenuhi dari sumur gali yang ada.
          Peralatan yang ada dan dimiliki kelompok diantaranya 1 unit alat pengolah pupuk organik, 1 unit Chooper, 2 buah sekop untuk pembersihan kandang, tangki sprayer untuk desinfektan kandang.



Populasi Ternak
          Angka populasi ternak kambing di awal tahun 2013 yang ada di PKT. Kuncen Farm kurang lebih sebesar 70 ekor dengan rata-rata kepemilikan tiap anggota 4 ekor/orang.  Perkembangan jumlah populasi ternak yang ada di PKT Kuncen Farm berkembang baik seiring dengan bertambahnya jumlah anggota kelompok PKT kuncen Farm.  Total  populasi kambing di akhir tahun 2015 adalah sejumlah 272 ekor dengan rata rata kepemilikan 10 ekor/orang. Data Perkembangan populasi kambing 3 tahun terakhir di PKT Kuncen Farm dapat dilihat di tabel berikut ini

            Populasi kambing 3 tahun terakhir di PKT. Kuncen Farm

Tahun
Populasi Ternak Kelompok (ekor)
Rata-Rata Kepemilikan tiap Anggota
2013
70
4
2014
200
10
2015
272
10



Pencegahan Penyakit
          Selama ini belum pernah ada kasus penyakit hewan menular yang pernah terjadi di PKT. Kuncen Farm. Ini disebabkan di PKT Kuncen Farm sudah dilakukan upaya pencegahan penyakit secara teratur diantaranya dengan membersihkan kandang 2 kali sehari, membersihkan lingkungan kandang seminggu 1 kali, dan menyemprotkan desinfektan 2 minggu sekali. Pada kejadian penyakit, untuk penanganan pertama maka dilakukan beberapa pengobatan tradisional, seperti pada ternak yang mengalami kembung maka dilakukan penanganan pertama dengan memberi minum minyak goreng dengan air hangat.
          Pada kasus penyakit yang tidak bisa diobati dengan penanganan tradisional maka anggota kelompok telah mendapat pengetahuan untuk melakukan pemisahan (isolasi) ternak yang sakit agar tidak terjadi penularan apabila jenis penyakitnya menular. Selanjutnya penanganan kasus penyakit ditangani oleh seksi kesehatan hewan Bp.Pujo Hartono dengan pengawasan petugas medik/paramedis.
          Untuk menjaga kesehatan ternak maka secara berkala dilakukan pemberian obat cacing dan vitamin. Pada musim kemarau pemberian obat cacing dilakukan setiap 3 bulan sekali dan vitamin B komplek setiap 2 bulan sekali. Sedangkan pada musim penghujan pemberian obat cacing dilakukan lebih sering yaitu setiap 2 bulan sekali dan vitamin B komplek dilakukan setiap 3 bulan sekali. Selain itu melalui pembinaan dan penyuluhan dari petugas Dinas Pertanian Kota Semarang anggota kelompok juga dikenalkan beberapa jenis penyakit yang biasanya menyerang ternak kambing.


Kematian Ternak
          Angka rata-rata kematian ternak yang ada di PKT. Kuncen Farm cukup rendah.  Rata-rata kematian anak kambing yang terjadi kurang lebihnya adalah 5 ekor/tahun.  Sedangkan kematian kambing dewasa yang terjadi rata-rata sebesar 6 ekor/tahun.  Rata-rata kasus kematian yang terjadi juga bukan disebabkan penyakit zoonosis/wabah, sehingga apabila terjadi kematian ternak tidak memerlukan penanganan/perlakuan khusus. Penanganan untuk ternak yang mati adalah dengan menguburkan di tanah dengan kedalaman kurang lebih 1 meter dan menaburi bagian atasnya dengan kapur.
Penanganan Limbah
          Limbah kotoran ternak yang ada di PKT. Kuncen Farm sebagian kecil dimanfaatkan ntuk memupuk lahan persawahan milik anggota kelompok sendiri, sedangkan sebagian besar yang lain bersama limbah pakan diolah menjadi pupuk organik.  Pupuk organik yang diproduksi sebagian dijual ke KT.Tani Makmur I Kel.Sekaran Kec.Gunungpati Kota Semarang dan sebagian lagi dipasarkan di KT.Lestarinda Kel.Jatisari Kec.Mijen dengan harga Rp.15.000,-/sak.
          Selain dijual pupuk organik juga dimanfaatkan para anggota dan kelompok wanita tani (KWT) yang terdiri dari istri para anggota kelompok untuk memupuk tanaman sayur sayuran yang dipasarkan ke pemancingan Barokah sehingga bisa lebih memberdayakan kelompok KWT dan meningkatkan penghasilan anggota kelompok.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar